Jumat, 03 Mei 2013

KISAH FATIMAH AZ ZAHRA PUTRI RASULULLAH

MENENGOK FATIMAH DALAM SUJUDNYA

Fatimah putri tercinta Rasulullah SAW
Sepeninggal Ayahnanda ia mengalami cobaan dan ujian
Yang datang secara beruntun tanpa berhenti
Berbagai perlakuan yang sebelumnya tidak pernah ia alami

Di hari yang ke 75 sepeninggal Rasulullah
Suatu malam ketika sayyidah fatimah Zahra’ sedang nyenyak tidur
Tiba-tiba melihat ayahanda menjelma di hadapannya
Waktu itu, karena terlalu rindu setelah ditinggal ayahanda

Ketika beliau sedang memanggil-manggil ayahanda
muncul pula para malaikat berbaris-baris, lantas menarik Fatimah
membawanya naik ke langit

Fatimah bertanya lagi
Di mana ayahandaku....
Malaikat menjawab
Sebentar lagi ayahandamu akan datang menjemputmu
Wahai putri Rasulullah

Beberapa saat kemudian,
Fatimah melihat ayahandanya sedang duduk di atas singgasana
dikelilingi sekelompok orang yang tidak dikenalinya

Rasulullah berkata
Inilah tempat tinggalmu
kediaman suamimu dan kedua anakmu
serta orang-orang yang mencintaimu dan mencintai mereka

Bergembiralah...
engkau akan mengikut ayahanda datang ke sini beberapa hari lagi

Fatimah berkata,
Senanglah hatiku dan bertambah rindu pada ayahanda
Setelah berjumpa dengan Rasulullah
Fatimah pun terjaga,
Tubuhnya menggigil dan terasa takut yang amat sangat
Sayyidah Fatimah masih teringat-ingat bisikan ayahanda
Aku akan mengikut langkah ayahanda beberapa hari lagi.
Aku masih ingat ayahanda berkata sebelum meninggal.
Akulah orang pertama yang mengikuti panggilan Ilahi selepasnya.
Fatimah kemudian menceritakan mimpi tersebut pada suaminya
dan juga pembantunya Asma binti Umays
Bahwa ajal hampir tiba

Asma menunjukkan pelepah kurma basah untuk membuat keranda.
Aku tersenyum apabila melihat keranda tersebut.

Sayidah fatimah pun berwasiat supaya jenazahnya nanti dikebumikan pada malam hari, agar tiada seorang pun yang marah apabila melihat jenazahku.

Ia pun berwasiat kepada suaminya
Wahai Ali
Kuburkan jenazahku di malam hari
Jangan biarkan orang yang membenciku menyertai penguburan jasadku
Jangan kematianku membuat hidupmu terasa pahit
Engkau harus melayani Islam
Menjaga kebenaran dalam waktu yang lama

Wahai suamiku....
Berjanjilah kepadaku..
Ya... jawaban Ali dengan suara bergetar
Wahai suamiku
Aku tahu, betapa engkau mencintai anak-anakku
Tapi untuk khusain..
Hati-hatilah padanya
Ia sangat mencintai ku
Ia akan sangat kehilanganku
Jadi Ibulah baginya

Dalam masa sakitku ini
Ia biasa tidur lelap di atas dadaku
Sebentar lagi ia akan kehilangan masa itu

Setelah merasa saat ajal hampir tiba
Sayidah Fatimah membawa kedua anaknya menziarah makam ayahanda.
Tubuhnya terasa sangat lemah untuk melangkah.
Tapi Fatimah kuatkan untuk sholat dua rakaat antara mimbar dan makam ayahanda karena tak lama jasadnya akan berpisah dengan roh.

Fatimah meninggalkan kedua puteranya
Lalu fatimah memeluk dan mencium kedua-duanya bertubi-tubi.
Beliupun berkata, anakku...
ibumu terpaksa pergi dulu....
Selamat tinggal sayangku,
Puteraku dan suami tercinta.
Biarlah aku menghadap Ilahi tanpa tangisan siapapun.
Aku tidak sanggup melihat tangisan puteraku dan suamiku.
Biarlah mereka berada di sisi makam ayahanda dan suamiku.

Sayidah Fatimahpun memohon kepada Allah
Kalau boleh ya Allah,
Saya ingin meninggalkan dunia ini dalam bersujud kepadaMu
Fatimah lalu meninggalkan dua puteranya
dan membiarkan suaminya bersembahyang di masjid.
Sayidah Fatimah mengambil ramuan hanuth
sejenis pengawet mayat yang biasa digunakan oleh Ayahandanya.
Lalu disiramkannya air ramuan itu ke seluruh tubuh

Kemudian Sayidah Fatimah memakai kain sisa kafan ayahandanya
Selepas itu sekali lagi, Fatimah memanggil Asma binti Umays
Yang senantiasa mengurus dan merawatnya

Pada Asma beliau berpesan, "Wahai Asma, perhatikanlah aku.
Sekarang aku hendak masuk ke rumah membaringkan tubuhku sekejap
Jika aku tidak keluar,
Panggillah aku tiga kali dan aku akan menjawab panggilanmu
Tetapi jika aku tidak menjawab
Ketahuilah aku telah mengikut jejak langkah ayahandaku

Setelah sejam kemudian
Asma memanggil-manggil nama wanita itu tetapi tiada jawaban apapun.
Ketika asma masuk
dia terkejut... melihat wanita kurus itu meninggal dunia dalam sujudnya
Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun...

Beberapa saat kemudian sayidinah Ali memasuki ruangan
Ia mendapati Fatimah bersujud tanpa nyawa
Fatimah syahid dalam usia muda

Salamun alaika ya Fatimah
Salamun alaika ya Fatimah
Salamun alaikum ya ahli baiturasul
Allahumma Sholli ‘Ala Sayyidina Muhammad
Wa ‘Ala Aali Sayyidina Muhammad
Ramadlan 1433 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar